Kamis, 12 Juni 2014

Bertemakan "sahabat masa kecil"

Kita sang pengelana

Di semenanjung tepi pantai berbalut ombak mimpi
Di atas gemeretak tanah dengan pekik desir kemarau
Di tanah savana nun jauh dari bingar kota
Di bawah rindang nyanyian merdu beringin tua
Di sana kita goreskan harapan... angan... mimpi... cita-cita

Gelak tawa hiasi dekorasi ruang sederhana kita
Ruang berlari kita saat masih bicara terbata-bata
Tangan kecil kita masih terampil mainkan harmoni tawa bapak ibu kita
Kaki kecil kita menari bebas dengan kulit bundar pemberian bapakku
Di sana kita berlayar, hinggap, merapat di dermga memori 

Pagi damai selimut bising celoteh murai
Nafasku telah bertengkar dingin embun
Langkahku bengal mencuri waktu
Tibalahku di depan tumpukan kayu teduhmu
Kita bersenda gurau di bentangan tanah subur milik tuhan

Kini hari itu pergi tanpa permisi
seragam sekolah telah membalut raga sang pengelana
kadang kita ragu, kadang kita berkawan pada seteru
Namun, tak sedikitpun di usiknya kita punya masa lalu
Waktu? Ya! Apa? Dia tak izinkan!

Sahabat masa kecilku...
Kini semenanjung kita telah banyak dihuni orang
Kini gemeretak tanah kita telah kokoh di atas kotak-kotak bata beton
Kini beringin tua itu telah tiada
Kini rinduku melalangbuana mencari namamu, sahabat kecilku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar